Lebak (ANTARA) - Relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten meminta masyarakat agar mewaspadai curah hujan tinggi karena berpotensi menimbulkan banjir dan longsor.
"Kami juga siaga selama 24 jam untuk memberikan pelayanan terhadap masyarakat menyusul curah hujan tinggi," kata Ketua Tagana Kabupaten Lebak Iwan Hermawan di Lebak, Sabtu.
Berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) bahwa musim kemarau diperkirakan pada Juni 2025 mundur, sehingga dipastikan curah hujan masih tinggi dan berpotensi menimbulkan bencana alam.
Bahkan, pada sore hari curah hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang dan petir terjadi di wilayah selatan Kabupaten Lebak.
Baca juga: Cuaca mayoritas di Banten diprakirakan hujan lebat dan angin kencang
Relawan Tagana di bawah naungan Kementerian Sosial minta masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana agar meningkatkan kewaspadaan guna mengurangi risiko kebencanaan.
Selama ini, wilayah Kabupaten Lebak masuk kategori rawan bencana banjir dan longsor, karena topografi pegunungan dan perbukitan serta aliran sungai.
"Kami menyiagakan relawan sebanyak 223 orang yang terbagi di Posko Rangkasbitung dan Posko Lebak Selatan, mereka saling bergantian dengan pemberlakuan piket," katanya.
Ia mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan instansi terkait, termasuk BPBD untuk penanggulangan pascabencana agar para korban bisa terlayani untuk kebutuhan pelayanan dasar.
Oleh karena itu, pihaknya menyediakan peralatan evakuasi, seperti perahu karet juga pelampung serta mobil rescue juga kendaraan dapur, tenda pengungsian dan kebutuhan logistik.
"Kami bergerak cepat setelah menerima adanya bencana alam untuk melakukan pertolongan dan evakuasi," kata Iwan.
Sementara itu, sejumlah warga korban pergerakan tanah di Kecamatan Cimarga Kabupaten Lebak mengaku bahwa mereka warga di sini jika curah hujan dengan durasi lebih dari 2,5 jam dipastikan mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Sebab, di wilayahnya itu rawan terjadi pergerakan tanah jika hujan tinggi.
"Kami berharap curah hujan tinggi itu tidak menimbulkan bencana alam," kata Edi, seorang warga Kecamatan Cimarga Kabupaten Lebak.
Baca juga: Warga Lebak diimbau waspadai penularan DBD di musim pancaroba