Tangerang (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang, Banten mencatat ada peningkatan produksi refuse derived fuel (RDF) hingga 100 persen dari penjualan perdana 32 ton pada akhir Mei dan mencapai 62,5 ton pada awal Juni 2025.
"Seluruh hasil produksi sudah dikirimkan ke Perseroan Terbatas (PT) Solusi Bangun Indonesia untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif menggantikan batu bara dalam proses produksi industri semen," kata Kepala DLH Kota Tangerang Wawan Fauzi di Tangerang Selasa.
Baca juga: Pemkot Tangerang ajak perempuan jadikan politik ruang kontribusi
Ia mengatakan secara keseluruhan Pemkot Tangerang berhasil memproduksi RDF 116 ton sejak pertama kali dilakukan pada awal tahun ini.
Jumlah tersebut akan terus bertambah pada bulan-bulan selanjutnya karena mempunyai dampak besar untuk mendukung ekonomi sirkular di Kota Tangerang.
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas produksi karena dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif menggantikan batu bara," ujarnya.
Selain itu, Pemkot Tangerang berharap, capaian produksi RDF dapat terus meningkat sekaligus mengurangi volume tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing, Kota Tangerang.
Baca juga: Akhir Juni Pemkot Tangerang targetkan rehabilitasi 750 RTLH
"Ini adalah upaya dan komitmen Pemkot Tangerang dalam mengatasi tumpukan sampah di TPA dan mengatasi buangan sampah setiap harinya," ujarnya.
Di TPA Rawa Kucing saat ini terdapat dua mesin RDF yang aktif beroperasi dengan kapasitas produksi hingga 30 ton RDF per hari dari sekitar 50 ton sampah yang diolah.
Kerja sama dengan PT Solusi Bangun Indonesia memiliki nilai ekonomi yakni harga satu ton RDF senilai Rp300 ribu. Namun, fokus utama pada pengurangan volume sampah dan keberlanjutan pemanfaatan sebagai energi alternatif.
Wali Kota Tangerang Sachrudin menyampaikan komitmen dan kesiapan Kota Tangerang dalam mendukung langkah strategis pengelolaan sampah berkelanjutan.
Baca juga: Dinsos Kota Tangerang buka pendaftaran pelatihan tata boga gratis
Pernyataan ini menindaklanjuti arahan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq terkait sinergi dan kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan pengelolaan sampah menjadi energi yang disampaikan akhir pekan lalu,
Misalnya, Kota Tangerang sudah menjalin kemitraan dengan PT Solusi Bangun Indonesia dalam pengolahan sampah menjadi RDF yang saat ini sudah dimanfaatkan oleh industri semen
Ia mengatakan kolaborasi pemerintah daerah dan sektor swasta menjadi kunci dalam membangun sistem pengelolaan sampah yang efektif, bernilai ekonomis, dan ramah lingkungan.
"Kami akan terus berinovasi dan memperluas program pengelolaan sampah terintegrasi, mulai dari penguatan pemilahan sampah di tingkat rumah tangga, optimalisasi bank sampah, hingga sinergi bersama RT, RW, dan seluruh pemangku kepentingan. Targetnya, kami ingin berkontribusi signifikan dalam pengurangan sampah dan pengembangan energi terbarukan sesuai target nasional," katanya.
Baca juga: Pengajuan SD/SMP gratis di Tangerang bertambah jadi 212 sekolah