Tangerang (ANTARA) - Pemerintah Kota Tangerang, Banten menyambut baik kehadiran insinerator dari PT Pasifik Techone Abadi di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Mutiara Bangsa Cipondoh sebagai solusi pengelolaan sampah yang ramah lingkungan dan modern.
"Kehadiran teknologi ini sebagai solusi dalam pengelolaan sampah yang ramah lingkungan dan modern serta membantu mengurangi beban buangan sampah di tempat pengelolaan akhir (TPA) Rawa Kucing," kata Sekretaris Daerah Kota Tangerang Herman Suwarman dalam acara demonstrasi mesin insinerator di TPSTS Mutiara Bangsa, Rabu.
Sekda Herman mengatakan saat ini jumlah sampah yang dihasilkan dan diangkut petugas mencapai 2.000 ton per hari dan memerlukan inovasi baru agar usia TPA Rawa Kucing bisa bertambah.
Pemerintah Kota Tangerang sudah menghadirkan mesin refuse derived fuel (RDF) di TPA Rawa Kucing dalam pengelolaan sampah. Namun, perlu banyak inovasi lain, sebab jumlah timbunan sampah semakin meningkat.
"Oleh karena itu, dengan adanya inovasi baru di TPST ini melalui mesin insenerator, bisa jadi jawaban akan masalah yang ada. Jika nanti sesuai, bisa kita perbanyak. Kita lihat selama masa uji coba," ujarnya.
Baca juga: PLN dan Pemkot Tangerang gelar aksi peduli bersihkan sampah plastik
Komisaris PT Pasifik Techno Abadi, Luqmanul Hakim mengatakan mesin insenerator ini memiliki dua tabung dengan masing-masing tabung berukuran satu kubik dan mampu menampung 300 kilogram sampah.
Adapun sistem kerjanya adalah sampah berbagai jenis dimasukkan ke dalam tabung, kemudian dilakukan pembakaran selama kurang lebih satu jam dengan bahan bakar minyak tanah kurang dari satu liter.
"Usai dibakar, sampah akan menjadi abu yang bisa diolah menjadi kompos dan lainnya. Ini sangat efektif. Sehari bisa enam ton sampah bisa diolah," kata Luqman.
Pihaknya mendatangkan mesin ini dari luar negeri dan akan melakukan uji coba selama dua bulan. Jika nantinya Pemkot Tangerang tertarik, pihaknya akan memperbanyak dengan produksi di dalam negeri.
"Kami memastikan alat ini minim polusi, karena tak ada asap yang dikeluarkan dari proses pembakaran. Jadi, ini adalah solusi dalam mengatasi sampah di perkotaan," katanya.
Baca juga: PLN Banten kumpulkan 273 kg sampah melalui program Zero Waste Warriors