Tangerang (ANTARA) - Pengamat tata ruang dan lingkungan Nur Hidayat mengimbau masyarakat untuk memilih kawasan hunian yang mengutamakan membangun drainase dibandingkan estetika bangunan karena bisa menekan terjadinya banjir.
"Pilih kawasan hunian dengan pengembang yang prioritaskan sistem drainase dibandingkan estetika bangunan. Karena ini penting untuk masa depan," kata Nur Hidayat di Tangerang Jumat.
Ia mengatakan saat ini banyak pembangunan kawasan hunian yang lebih mendahulukan estetika dan keuntungan tetapi mengabaikan keberlanjutan sistem drainase sehingga menyebabkan banjir saat musim hujan.
Baca juga: Pembukaan pintu Tol Legok disebut tingkatkan nilai jual hunian capai 30 persen
Padahal sistem drainase harus dirancang sejak awal pembangunan hunian karena termasuk kajian topografi dan hidrologi kawasan, simulasi aliran air hujan berdasarkan intensitas dan frekuensi hujan setempat dan penyediaan saluran air utama dan sekunder yang mencukupi.
Sistem drainase di kawasan hunian umumnya harus menekankan perencanaan yang baik, pemeliharaan rutin dan pendekatan berkelanjutan untuk menghindari masalah seperti banjir, genangan air, dan kerusakan struktur bangunan.
"Namun, meski sistem drainase dirancang dengan baik, tanpa penyelenggaraan berkala, maka akan gagal berfungsi," kata Nur Hidayat dalam keterangannya di Tangerang Jumat.
Baca juga: Rumah dua lantai di bawah Rp1 miliar disebut jadi incaran konsumen
Direktur Estate Management Paramount Land Oktavianus Ekowibowo menambahkan Kota mandiri Paramount Petals di Kabupaten Tangerang telah membangun sistem drainase yang baik. Langkah ini sebagai salah satu komitmen pengembang dalam merancang infrastruktur kota terbaik dan mencegah banjir.
Paramount Petals memiliki kolam retensi sebagai bagian dari infrastruktur yang berfungsi untuk menanggulangi banjir. Selain itu juga disediakan jaringan fisik kota lainnya seperti akses jalan, fasilitas air dan sanitasi, energi, dan ruang terbuka hijau.
“Selain kolam retensi, Paramount Petals juga menyediakan ruang terbuka hijau yang berfungsi sebagai penyerapan air hujan. Paramount Estate Management mengelola kota, termasuk kolam retensi, memastikan kenyamanan penghuni dan merawat fasilitas lainnya di dalam klaster hunian," kata dia.
Yuliana, penghuni di Paramount Petals sejak tahun 2024 bersama 500 kepala keluarga lain di klaster Aster, Canna dan Gardenia merasa nyaman tinggal di kawasan hunian kota mandiri yang asri dan fasilitas lengkap itu.
“Dengan infrastruktur yang bagus dan terencana baik, kawasan ini membuat kami hidup tenang dan produktif dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.
Baca juga: Hunian bergaya skandinavia di Tangerang dijual terbatas 30 unit
Kepala Dinas PUPR Kota Tangerang Taufik Syahzaeni mengatakan sebagai upaya mengatasi banjir dilakukan berbagai upaya diantaranya normalisasi kali dan sungai, pembersihan di saluran air dan rehabilitasi gorong - gorong terutama di daerah padat penduduk.
Beberapa titik yang kerap dilanda banjir pun sudah mulai teratasi, kecuali adanya peristiwa tanggul yang jebol maupun hak teknis lainnya. "Upaya penanganan banjir terus dilakukan berkala, termasuk merespon laporan warga," katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang Iwan Firmansah Effendi mengatakan dalam mengatasi banjir di pemukiman, pihaknya telah melakukan perbaikan drainase di delapan titik ruas jalan yakni Kutabaru, Jalan Sindang Jaya, Jalan Rajeg Rajawali, Kutajaya – Kutabumi, Gardu – Tanah Merah, Jayanti – Megu – Cisoka, dan Sukabakti – Binong – Curug.
Baca juga: Wagub Banten ajak pengembang bantu warga dapatkan hunian layak
Perbaikan ini dilakukan karena terjadi pendangkalan saluran drainase akibat sedimentasi di delapan titik tersebut. Karena itu, harus dilakukan normalisasi dan pelebaran drainase, sehingga air bisa mengalir lebih lancar.
"DBMSDA Kabupaten Tangerang juga akan terus mengupayakan solusi terbaik dalam melakukan percepatan penanganan drainase," katanya.
Sistem drainase di Kabupaten Tangerang terdiri dari berbagai komponen, termasuk drainase permukaan tanah, saluran terbuka, dan saluran tertutup.
Sistem ini dirancang untuk mengalirkan air hujan secara efektif dan mencegah banjir, terutama di wilayah hunian dan jalan utama.
"Pemerintah Kabupaten Tangerang terus berupaya meningkatkan kualitas sistem drainase melalui pembangunan dan perbaikan, serta dengan perencanaan yang terpadu melalui peraturan daerah," kata dia.
Baca juga: Pemkab Tangerang luncurkan Aspontren, hunian layak dan sehat untuk santri