Tangerang (ANTARA) - Vice President ExxonMobil Indonesia Dave Seta menargetkan pengeboran lima sumur clastic di Banyu Urip Infill Clastic (BUIC) Blok Cepu diharapkan dapat dilakukan lebih cepat dari jadwal semula.
"Sesuai rencana, semoga tahun ini pengeboran lima sumur clastic di Blok Cepu dapat lebih cepat dari jadwal," kata Vice President Public & Government Affairs, ExxonMobil Indonesia Dave Seta ditemui dalam acara Indonesia Petroleum Association Convention & Exhibition (IPA Convex) 2025, di ICE BSD Tangerang, Selasa.
Hingga akhir 2024, pihaknya menyelesaikan pengeboran dua sumur infill, yang keduanya telah mulai berproduksi dan menyumbang sekitar 14 ribu barel per hari (KBD) terhadap produksi Blok Cepu.
Ia juga menambahkan jika aktifitas pengeboran BUIC ini akan menjadi tambahan produksi minyak Blok Cepu dan memperkuat ketahanan energi Indonesia dengan menyumbang sekitar 25 persen dari produksi minyak mentah nasional.
Baca juga: Info harga BBM pekan ketiga Mei: Pertamina, Shell, Vivo, BP stabil
Hingga akhir 2024, realisasi produksi Blok Cepu telah melampaui target APBN, dengan peningkatan sebesar 7 ribu barel minyak per hari (BOPD) di atas target.
Penerimaan negara dari Proyek Banyu Urip telah mencapai lebih dari 34,5 miliar dolar AS atau lebih dari Rp579 triliun pada tahun 2024 atau lebih dari 10 kali lipat dari nilai investasi awal.
ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) akan terus mengembangkan peluang di Blok Cepu dan wilayah lainnya di seluruh Indonesia.
"Kami sampaikan terima kasih atas dukungan dari pemerintah, khususnya ESDM, SKK Migas serta pemerintah daerah dan masyarakat sekitar, Blok Cepu telah menghasilkan lebih dari 700 juta barel minyak mentah secara kumulatif dengan aman, andal dan efisien," ujarnya.
Baca juga: Kisah move leather jadi UMKM tangguh lewat Pertamina UMK Academy