Serang (ANTARA) - Wakil Gubernur Banten A Dimyati Natakusumah mengharapkan para santri penghafal Al Quran menanamkan nilai-nilai kitab suci dalam kehidupan sehari-hari serta menjadi generasi cerdas, saleh, dan berakhlak yang mampu memimpin masa depan.
Pesan itu disampaikan Dimyati saat menghadiri Haflah dan Khotmil Quran 30 Juz di Pondok Pesantren Modern At-Thohiriyah Pelamunan, Kabupaten Serang, Minggu.
Kegiatan ini dihadiri Wakil Presiden Ke-13 Republik Indonesia KH Ma’ruf Amin dan istri, Wury Ma’ruf Amin.
Dalam sambutan, ia menyampaikan pesan simbolik kepada 128 santri yang diwisuda sebagai penghafal 30 juz Al Quran.
Baca juga: Wagub Dimyati ajak Paguyuban Urang Banten bersinergi bangun daerah
Ia mengaitkan nilai-nilai Quran dengan tujuh anatomi tubuh manusia sebagai pengingat peran masing-masing anggota tubuh dalam menjalankan ajaran Islam.
“Kepala melambangkan pahala besar ketika ilmu Quran diterapkan dalam hidup. Wajah menggambarkan citra mulia di mata masyarakat. Mulut sebagai alat melatih bacaan Quran yang fasih. Lengan berarti kedekatan dengan keluarga dan masyarakat. Hati sebagai pusat cinta terhadap Al Quran, dan kaki simbol jalan keberkahan untuk menerapkan ilmu,” ujar dia dalam keterangan di Kota Serang.
Ia berharap, para santri kelak mampu menjadi pemimpin yang adil dan membawa keberkahan bagi Banten dan Indonesia.
KH Ma’ruf Amin dalam pidatonya memberikan motivasi kepada para santri agar terus percaya diri.
“Jangan merasa rendah diri. Santri bisa jadi menteri, bupati, bahkan presiden dan wakil presiden. Saya salah satu buktinya,” ucapnya.
Baca juga: Wagub Dimyati ajak ASN bangun kepemimpinan cerdas dan etis
Ia juga mengapresiasi Ponpes At-Thohiriyah yang mampu menjaga nilai tradisional pesantren sekaligus melakukan inovasi sesuai perkembangan zaman.
“Kalau hari ini sama dengan kemarin, itu rugi. Santri harus dinamis dan terus berkembang,” katanya.
Menurut dia, pesantren memiliki peran penting menjaga dua kesepakatan besar ulama: ijma’ dan qiyas dalam membangun bangsa.
“Pesantren didirikan agar ada generasi ulama yang meneruskan perjuangan Rasul dan menjaga dua ‘nisa’ besar: agama dan kebangsaan,” ungkapnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Modern At-Thohiriyah Muhammad Tohir menyampaikan kebanggaannya atas capaian para santri.
“Kami yakin 128 santri ini akan menjadi lentera penerang di mana pun berada,” ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut juga diserahkan bantuan sebesar Rp10 juta dari UPZ Baznas Pemprov Banten untuk pembangunan masjid pesantren.
Baca juga: Wagub Banten sebut pelaksana kesehatan harus miliki integritas dan dedikasi