Tangerang Selatan (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) bersama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI memberikan panduan dan pemahaman praktis bagi para pendidik dalam memanfaatkan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan coding dalam proses pembelajaran.
"Saya sangat mendukung diadakannya kegiatan ini. Dalam konteks pendidikan, pembelajaran AI ibarat pisau, siapa pun dapat memposisikan pisau tersebut, apakah untuk tujuan positif atau negatif. Dalam konteks pendidikan, Menteri Pendidikan telah mencanangkan AI untuk dimasukkan dalam kurikulum, dan saya sangat mendukung hal tersebut," kata Rektor UMJ Prof.Ma’mun Murod di Tangerang, Kamis, menanggapi lokakarya yang diselenggarakan UMJ untuk tenaga pendidik pada 25-26 Juni 2025.
Ia mengatakan kemajuan teknologi digital yang pesat telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia pendidikan. Salah satu teknologi yang semakin banyak diadopsi dalam sektor ini adalah AI dan coding.
Baca juga: Mendikdasmen dorong UMJ cetak tenaga guru berkualitas
Menurutnya, AI dan coding memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran serta membantu para pendidik dalam menjalankan tugas mereka dengan lebih efektif dan efisien.
"Akan tetapi di balik potensi yang luas terdapat tantangan besar yang dihadapi oleh para guru," kata dia.
Tenaga Ahli Staf Khusus Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Bidang Transformasi Digital dan Kecerdasan Buatan Maruf Mutaqien menyatakan kegiatan pemberian panduan AI ini sejalan dengan salah satu program prioritas Kemendikdasmen yaitu pembelajaran coding dan AI.
"Saat ini Kemendikdasmen RI sedang menyusun panduan pemanfaatan kecerdasan buatan untuk guru. Panduan ini merupakan hasil dari proses panjang yang telah dilakukan sejak Oktober 2024 dan nantinya akan digunakan oleh para pendidik di sekolah masing-masing," ucapnya.
Baca juga: Pada ICSWSS, pemerintah tekankan peningkatan jaminan sosial
Ia menjelaskan Kemendikdasmen telah melatih para fasilitator yang akan melatih guru-guru. "Pelatihan ini wajib bagi sekolah yang sudah mendapatkan BOS Kinerja. Setelah mengikuti pelatihan selama 3 bulan guru akan mengajarkan kepada para siswa di kelas," katanya.
Sementara itu Ketua Komisi II Kota Tangerang Selatan Ricky Yuanda Bastian mengingatkan kepada para peserta tentang peran teknologi yang telah mengubah dunia pendidikan di dalam negeri.
"Dunia pendidikan kini mulai bertransformasi berkat peran teknologi, yang sangat mempengaruhi kehidupan pendidikan kita. Kecanggihan teknologi ini tidak dapat dihindari, karena saat ini kita berada di era tersebut. Oleh karena itu, kita perlu beradaptasi agar dapat memahami perkembangan terkini," ujarnya.
Baca juga: UMJ bedah buku PRAKSIS PANCASILA